Bersihkah nafkah Kita?

Posted by Diposting oleh Keluarga Muslim On 7:43:00 PM

Salah satu kewajiban suami/kepala keluarga adalah memberikan nafkah kepada keluarganya. Segala yang dibutuhkan keluarga menjadi tanggung jawabnya. Makanan dan minuman sehari-hari, pakaian, biaya untuk keperluan sekolah, dan lain-lainnya. Memberikan nafkah memang kewajiban yang didalamnya terdapat janji pahala bagi yang menunaikannya. Tentu saja bila diniatkan karena Alloh.

Namun hal yang juga wajib diperhatikan adalah apakah nafkah yang kita berikan tersebut sudah halal? Sebab Alloh tidak menerima kecuali segala sesuatu yang baik dan halal. Kehalalan, harus menjadi prioritas dalam mencari rezeki. Jangan sampai makanan yang masuk dalam tubuh kita sekeluarga berasal dari rezeki yang haram. Dalam sebuah hadits ditegaskan bahwa setiap daging yang diberi makan dari yang haram tempatnya adalah di neraka, naudzubillah…

Jadi berhati-hatilah dalam mencari nafkah, jangan sampai terkontaminasi kehalalannya dengan sesuatu yang menyababkan keharaman. Apalagi di zaman sekarang, disaat halal dan haram tak lagi dipedulikan, sebagaimana sabda Rasululloh,

“Akan tiba suatu zaman dimana orang tidak peduli lagi terhadap harta yang diperoleh, apakah itu halal atau haram.” (HR. Bukhori)

Harus kita sadari bahwa segala sesuatu yang haram itu akan berpengaruh pada diri dan keluarga kita. Di antaranya berarti menghalangi doa mereka untuk dikabulkan oleh Alloh. Disamping itu, makan makanan yang haram merupakan sebab seseorang meninggalkan kewajiban-kewajiban agamanya, karena jasmaninya telah disuapi dengan sesuatu yang jelek. Segala suapan yang jelek itu akan berpengaruh pada dirinya.

Bukankah Rasululloh sendiri begitu berhati-hati dan menjauhkan dirinya dari sesuatu yang dikhawatirkan berasal dari perkara yang haram. Seperti yang dinukilkan oleh Abu Hurairah dari Rasululloh,

“Aku pernah menemui keluargaku. Kemudian aku dapatkan sebutir kurma jatuh di atas tempat tidurku. Akupun mengambilnya untuk kumakan. Lalu aku merasa khawatir jika kurma itu adalah kurma sedekah, maka kuletakan lagi kurma itu.”

Yang demikian itu sudah seharusnya menjadi contoh bagi setiap muslim yang menginginkan keselamatan dan kebaikan keluarganya. Maka dari itu, marilah kita mulai berhati-hati dan berusaha untuk membersihkan setiap nafkah yang kita berikan kepada keluarga, agar keberkahan tidak hilang darinya.

0 komentar

Posting Komentar